Minggu pagi cerah.

Minggu, 23 Maret 2014.

Setelah renungan panjang seperti biasanya, kali ini terbersit dalam benak bahwa diumur saya yang segini, 21 tahun ini dengan semua kegalauan hidup yang saya rasakan detik ini mungkin disebabkan karna saya terlalu pengecut untuk mengambil keputusan dalam hidup saya.

Saya, Kamu. Entah apa yang ditunggu. Barangkali hanya saya yang menanti-nanti. barangkali kamu sudah lama jenuh dengan keadaan ini. semuanya sudah terbalik. tidak ada lagi rasa ingin memiliki dan kecemasan serta kegelisahan seperti dulu yang sering kita, khususnya saya rasakan. Saya mungkin tidak bisa menjabarkan bagaimana perasaanmu saat ini, tapi apabila kau ingin tau, saat ini saya ingin berhenti disini, kalau boleh, saya ingin mundur ke beberapa waktu lalu, tanpa harus mengambil keputusan apapun dalam hidup saya yang akan dengan segera merubah hidup saya selamanya. tetap merasakan kebahagiaan, tetap kekanak-kanakan, tetap bergandengan, tetap bersahabat, tetap saling mengisi, tanpa harus memusingkan segala macam bentuk aturan bebas yang kita buat sendiri, aturan bebas yang ada dari jaman nenek moyang kita dahulu. Bebas bersyarat, Yes?

Saya bangga, saya selalu bangga. Saya tetap berterimakasih dan saya tetap akan membiarkan ini semua mengalir begitu saja dan membiarkan hati dan pikiran saya bekerjasama untuk menghasilkan keputusan yang paling dewasa. Karna hal-hal berat sudah banyak lalu-lalang didepan hidung saya sedari saya kecil. Hidup dalam keluarga yang 'luar biasa', kehilangan orang yang 'luar biasa', mencintai orang yang 'luar biasa', semua tujuannya untuk menempa dan mengajarkan saya untuk jadi seseorang yang lebih kuat lagi kedepannya. saya tidak boleh layu, tidak boleh mudah menyerah, tidak boleh egois dan lebih memikirkan orang lain.

Kalau seandainya dulu sewaktu kecil saya hanya jadi figuran ataupun bukan pemeran utama dalam kehidupan orang tua saya, justru saat inilah ketika keputusan besar sudah saya ambil, saya sudah punya film sendiri yang saya bintangi. Saya tidak lagi nebeng naskah orang tua, karna saya sudah punya skrip kehidupan itu sendiri, yang harus saya perankan dengan sebaik-baiknya.


Komentar

Postingan Populer